JURNAL NGAWI - Persaingan politik di Sumatera Utara (Sumut) semakin memanas menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub).
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) tengah mempertimbangkan untuk mengusung kadernya sebagai calon Gubernur atau Wakil Gubernur Sumut.
Salah satu figur yang menjadi sorotan adalah mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan Ahok.
Sejumlah nama calon potensial mulai mencuat, seperti Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon, hingga Bupati Serdang Bedagai, Darma Wijaya. Namun, fokus utama kini adalah pada kemungkinan pemberian dukungan kepada Ahok.
Politisi PDI Perjuangan, Sutrisno Pangaribuan, dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa berdasarkan dinamika politik saat ini, partainya cenderung untuk mengusung kader sendiri dalam Pilgub Sumut.
"Kerjasama politik dengan partai lain seperti PKS juga menjadi penting dalam strategi kami untuk Pilgub Sumut," ujar Sutrisno pada Senin (25/3).
Menurut Sutrisno, kerjasama antara PDI Perjuangan dan PKS dianggap sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat posisi partainya dalam merebut kemenangan di Pilgub Sumut.
"PKS dan PDI Perjuangan sama-sama berbasis kader dan memiliki basis pendukung yang kuat. Kerjasama dengan PKS akan memberikan dukungan yang signifikan bagi kemenangan kami," tambahnya.
Baca Juga: PDI Perjuangan Usung Mochamad Nur Arifin Sebagai Calon Bupati Trenggalek di Pilkada 2024
Sutrisno juga menegaskan bahwa Sumut merupakan gambaran kecil dari politik nasional yang dibangun atas kerjasama antara kutub nasionalis dan kutub Islam.
"PDI Perjuangan sebagai partai nasionalis dan PKS sebagai partai Islam yang kuat dapat bersinergi untuk menciptakan kekuatan politik yang tak terbantahkan," ungkapnya.
Saat ini, fokus politik di Sumut mulai beralih ke arah strategi pemenangan dan koalisi antarpartai. Dengan kemungkinan dukungan kepada Ahok, PDI Perjuangan berharap dapat memperkuat posisinya dan meraih sukses dalam Pilgub Sumut mendatang.***