Peneliti Temukan 14 Jenis Baru Cerurut di Sulawesi, Penemuan Mamalia Terbesar Sejak 1931

- 20 Desember 2021, 13:34 WIB
Peneliti temukan 14 jenis baru Cerurut di Sulawesi
Peneliti temukan 14 jenis baru Cerurut di Sulawesi /Dokumen Badan Riset Nasional dan Inovasi (BRIN)

JURNAL NGAWI - Badan Riset Nasional dan Invosasi (BRIN) menemukan 14 jenis baru Cerurut di Silawesi. Temuan terbesar dari kelompok mamalia yang terpublikasikan sejak 1931.

Penelitian itu dilakukan oleh Anang S. Achmadi, Peneliti Pusat Riset Biologi BRIN bersama ahli mamalia dari Lousiana State University (LSU) Amerika Serikat Jake Esselstyn, dan asli mamalia dari Museum Victoria Australia, Kevib C, Rowe. Penelitian itu sudah dilakukan sejak satu dekake terakhir.

"Penemuan 14 cecurut di Sulawesi ini menjadi sangat penting sebagai langkah untuk terus mendapatkan informasi dan inventarisasi jenis fauna, khususnya mamalia di Indonesia," ujar Anang selaku salah satu penulis yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Pusat Riset Biologi, dikutip dari situs resmi BRIN, Senin (20/12).

Baca Juga: Kakak Laura Anna Labrak Nikita Mirzani 'Jangan Sok Tahu Tentang Laura dan Gaga Muhammad'

Anang mengungkapkan, penemuan itu dilakukan tim setelah memeriksa hampir 1400 spesimen cerurut secara intensif. Melalui konfirmasi data molekular dan morfologi spesimen baru yang dikoleksi sejak tahun 2010 dan 2018 dengan spesimen lama yang dikoleksi sejak tahun 1916.

"Kami berhasil mengidentifikasi sekitar 21 jenis Cerurut dari Sulawesi. Total 14 cerurut diantaranya termasuk jenis baru. Penemuan ini menambah keanekaragaman cecurut Sulawesi menjadi tiga kali lebih banyak daripada yang diketahui dari pulau lain mana pun,” ungkap Anang.

Baca Juga: Cara Mudah Bermain Junggler di Mobile Legends, Langkahnya Sederhana dan Harus tepat

Anang juga menambahkan, saat ini peneliti masih terus melakukan penelitian dan mendeskripsikan jenis baru dari kelompok mamalia.

"Dengan penemuan ini, yang sesungguhnya dapat merefleksikan kekayaan hayati yang berasal dari kelompok fauna kecil atau mikroskopis yang belum terungkap, menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti BRIN di masa depan," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Zayyim Multazam Sukri

Sumber: BRIN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah