Salah satu alasannya terkait kelayakan infrastruktur sesuai permintaan tim transformasi sepak bola Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan.
Sementara sistem kompetisi di Liga 1 dilanjutkan tanpa ada tim yang terdegradasi. Keputusan membuat sejumlah pihak merasa dirugikan.
Arema FC sendiri sejauh ini terus berjuang demi mendapatkan keadilan dan objektivitas pada proses hukum yang tengah dijalani.
"Atas nama klub Arema FC terkait musibah Kanjuruhan kami memohon maaf, dan kini kami terus istikamah berjuang untuk juga mendapat keadilan juga objektifnya jalannya proses hukum," tandasnya.***