JURNAL NGAWI - Berikut adalah cara mudah mengelola keuangan agar tidak terjadi penyesalan seperti warga di kampung 'Miliarder' Tuban Jawa Timur.
Foya-foya setelah menjual tanah dan jadi milarder, kini warga Kampung di Tuban Jawa Timur alami penyesalan.
Pada Februari 2021 sejumlah desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, menjadi sorotan publik. Mereka beramai-ramai datangkan mobil mewah hasil penjualan tanah ke salah satu perusahaan negara.
Setahun telah berlalu, kini warga di Tuban Jawa Timur itu alami penyesalan. Hidup mereka sulit, karena uang hasil penjualan tanah tak di atur dengan baik.
Bagaimana cara mengatur keuangan yang baik dan benar? Agar tak terjadi penyesalan di ujung seperti dialami warga di kampung 'Miliarder' Tuban Jatim itu?
Baca Juga: Tak Ingin Kena Serangan Jantung Seperti Anak Nurul Arifin? Hindari 9 Makanan ini
Berikut langkah-langkah mengatur keuangan yang mudah, bisa dipraktekkan oleh siapapun. Inilah caranya dirangkum tim jurnalngawi-pikiranrakyat.com dari thebalance.com.
1. Miliki anggaran
Banyak orang tidak menganggarkan karena mereka tidak ingin melalui proses yang mereka pikir akan membosankan untuk membuat daftar pengeluaran, menjumlahkan angka, dan memastikan semuanya sesuai.
Jika Anda buruk dengan uang, Anda tidak memiliki ruang untuk alasan dengan penganggaran. Jika semua yang diperlukan untuk membuat pengeluaran Anda sesuai rencana adalah beberapa jam mengerjakan anggaran setiap bulan, mengapa Anda tidak melakukannya?
Alih-alih berfokus pada proses pembuatan anggaran, fokuslah pada nilai yang akan dibawa penganggaran ke dalam hidup Anda.
2. Gunakan anggaran
Anggaran Anda tidak berguna jika Anda membuatnya kemudian membiarkannya mengumpulkan debu di folder yang tersimpan di rak buku atau lemari arsip Anda.
Sering-seringlah merujuknya sepanjang bulan untuk membantu memandu keputusan pengeluaran Anda. Perbarui saat Anda membayar tagihan dan belanjakan untuk pengeluaran bulanan lainnya.
Pada waktu tertentu selama sebulan, Anda harus memiliki gagasan tentang berapa banyak uang yang dapat Anda belanjakan, dengan mempertimbangkan pengeluaran apa pun yang tersisa untuk Anda bayar.
3. Beri diri Anda batas untuk pengeluaran yang tidak dianggarkan
Bagian penting dari anggaran Anda adalah pendapatan bersih atau jumlah uang yang tersisa setelah Anda mengurangi pengeluaran dari penghasilan Anda. Jika Anda memiliki sisa uang, Anda dapat menggunakannya untuk bersenang-senang dan hiburan, tetapi hanya sampai jumlah tertentu.
Anda tidak bisa gila dengan uang ini, terutama jika tidak banyak dan harus bertahan sebulan penuh. Sebelum Anda melakukan pembelian besar, pastikan itu tidak akan mengganggu hal lain yang telah Anda rencanakan.
Baca Juga: Fakta Kasus Lapor Perkosaan Mengagetkan Publik, Wanita R dan Pria GWS di Hotel Suka Sama Suka
4. Lacak pengeluaran Anda
Pembelian kecil di sana-sini bertambah dengan cepat, dan sebelum Anda menyadarinya, Anda telah membelanjakan anggaran Anda secara berlebihan.
Mulailah melacak pengeluaran Anda untuk menemukan tempat-tempat di mana Anda mungkin secara tidak sadar mengeluarkan uang terlalu banyak.
Simpan kwitansi Anda dan tulis pembelian Anda dalam jurnal pengeluaran, kategorikan sehingga Anda dapat mengidentifikasi area di mana Anda kesulitan mengendalikan pengeluaran Anda.
5. Jangan berkomitmen pada tagihan bulanan berulang yang baru
Hanya karena pendapatan dan kredit Anda memenuhi syarat untuk pinjaman tertentu, tidak berarti Anda harus menerimanya. Banyak orang secara naif berpikir bahwa bank tidak akan menyetujui mereka untuk kartu kredit atau pinjaman yang tidak mampu mereka bayar.
Bank hanya mengetahui penghasilan Anda, seperti yang Anda laporkan, dan kewajiban utang yang tercantum dalam laporan kredit Anda, bukan kewajiban lain yang dapat mencegah Anda melakukan pembayaran tepat waktu.
Terserah Anda untuk memutuskan apakah pembayaran bulanan terjangkau berdasarkan penghasilan Anda dan kewajiban bulanan lainnya.
6. Pastikan Anda membayar harga terbaik
Anda dapat memanfaatkan belanja perbandingan uang sebaik-baiknya, memastikan bahwa Anda membayar harga terendah untuk produk dan layanan. Cari diskon, kupon, dan alternatif yang lebih murah kapan pun Anda bisa.
7. Menabung untuk pembelian besar
Kemampuan untuk menunda kepuasan akan sangat membantu Anda menjadi lebih baik dengan uang.
Ketika Anda menunda pembelian dalam jumlah besar, daripada mengorbankan kebutuhan yang lebih penting atau menempatkan pembelian dengan kartu kredit, Anda memberi diri Anda waktu untuk mengevaluasi apakah pembelian itu perlu dan bahkan lebih banyak waktu untuk membandingkan harga.
Dengan menabung daripada menggunakan kredit, Anda menghindari pembayaran bunga atas pembelian tersebut.
Dan jika Anda menabung daripada melewatkan tagihan atau kewajiban, Anda tidak harus menghadapi banyak konsekuensi dari melewatkan tagihan tersebut.
8. Batasi pembelian kartu kredit Anda
Kartu kredit adalah musuh terburuk pemboros. Ketika Anda kehabisan uang tunai, Anda hanya beralih ke kartu kredit Anda tanpa mempertimbangkan apakah Anda mampu membayar saldo.
Baca Juga: 10 Anak Jadi Korban Nafsu Bejat Guru Sanggar Tari YR (37) di Malang Jawa Timur
Tahan keinginan untuk menggunakan kartu kredit Anda untuk pembelian yang tidak mampu Anda beli, terutama untuk barang-barang yang tidak terlalu Anda butuhkan.
9. Berkontribusi pada tabungan secara teratur
Menyetorkan uang ke rekening tabungan setiap bulan dapat membantu Anda membangun kebiasaan keuangan yang sehat. Anda bahkan dapat mengaturnya sehingga uang secara otomatis ditransfer dari rekening giro Anda ke rekening tabungan Anda. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengingat untuk melakukan transfer.
10. Menjadi baik dengan uang membutuhkan latihan
Pada awalnya, Anda mungkin tidak terbiasa merencanakan ke depan dan menunda pembelian sampai Anda mampu membelinya.
Semakin Anda menjadikan kebiasaan ini bagian dari kehidupan sehari-hari Anda, semakin mudah mengelola uang Anda, dan semakin baik keuangan Anda nantinya.
Berikut cara mudah mengelola keuangan yang simpel bisa dipraktekkan siapa saja. Poin pentingnya ada di nomor terakhir, lakukan latihan terus menerus secara konsisten maka akan menjadi kebiasaan yang baik.***