JURNAL NGAWI - Korea Selatan terus mengalami penurunan jumlah kelahiran bayi hingga titik terendah.
Jumlah bayi yang lahir di Korea Selatan turun ke rekor terendah pada November tahun lalu, mendukung situasi demografis negara yang suram dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah, data menunjukkan pada Rabu, 26 Januari 2022.
Seperti dilansir jurnalngawi-pikiranrakyat.com, dari media the korea times, sebanyak 19.800 bayi lahir pada November, turun 1,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Statistik Korea. Ini menandai yang terendah untuk setiap November sejak 1981, ketika badan statistik mulai mengumpulkan data terkait.
Dalam 11 bulan pertama tahun lalu, 244.016 bayi lahir di Tanah Air, turun 3,4 persen dari tahun sebelumnya.
Korea Selatan sedang berjuang dengan penurunan kronis dalam persalinan karena banyak anak muda menunda dan menyerah untuk menikah atau memiliki bayi di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan dan meroketnya harga perumahan.
Tingkat kesuburan total Korea Selatan mencapai rekor terendah 0,84 pada tahun 2020. Ini menandai tahun ketiga berturut-turut bahwa angka tersebut di bawah 1 persen.
Sementara jumlah kematian meningkat untuk bulan kesembilan berturut-turut pada November di tengah penuaan yang cepat dan dampak pandemi COVID-19, kata badan tersebut.
Jumlah kematian mencapai 28.426 dalam sebulan, naik 11 persen dari tahun sebelumnya. Ini menandai yang tertinggi untuk setiap November sejak 1983, ketika badan tersebut mulai mengumpulkan data terkait.