JURNAL NGAWI — Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan pada Jumat 24 Desember mengumumkan ada 23 kasus terobosan impor Omicron dalam satu minggu. Menjadikan kasus keseluruhan ada 27 kasus Omicron yang masuk Taiwan.
Pada konferensi pers Jumat 24 Desember 2021, Philip Lo, wakil kepala divisi respon medis CECC, mengumumkan bahwa 23 kasus Omicron telah terdeteksi minggu ini. Itu menjadikan jumlah total kasus Omicron yang masuk Taiwan menjadi 27 kasus.
Dari 27 kasus Omicron yang dilaporkan Taiwan sejauh ini, Lo mengatakan bahwa mereka berasal dari delapan negara, termasuk AS, Inggris, Brasil, Kanada, Eswatini, Kolombia, Jerman, dan Nigeria.
Lo menunjukkan bahwa sebagian besar kasus yang dikonfirmasi adalah anak muda di bawah usia 40 tahun yang telah kembali ke rumah setelah belajar atau bekerja di luar negeri.
Sedangkan nilai Ct mereka berkisar antara 20 hingga 30, dan beberapa diantaranya ada yang berkisar 14 hingga 19 jumlah virus yang ada dalam tubuh saat dilakukan tes uji.
Keseluruhan kasus yang masuk ke Taiwan tersebut terdeteksi di perbatasan masuk negara saat dilakukan karantina.
Untuk gejala, Lo menyebutkan 13 orang tanpa gejala dan 14 orang mengalami gejala ringan, antara lain batuk dan sakit kepala. Dan terdapat satu kasus yang mengalami kelainan pada indra perasa yaitu batuk, sakit tenggorokan, diare, nyeri otot, dan nilai Ct tinggi yaitu 18.
Selain itu, 14 kasus varian Delta juga terdeteksi di antara infeksi impor minggu ini. Lo mengatakan sebagian besar kasus diimpor dari negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Kamboja, tetapi ada juga infeksi dari Inggris, AS, dan Irlandia.