Kebakaran tersebut menyoroti kekhawatiran atas standar keamanan yang lemah di Taiwan dan mengungkap kondisi kehidupan lansia yang buruk dalam masyarakat yang menua dengan cepat.
Taiwan adalah salah satu negara demokrasi paling progresif di Asia dan mempromosikan dirinya sebagai benteng regional hak asasi manusia.
Namun hal itu menuai kritik dari komunitas internasional dan kelompok hak asasi lokal karena terus memberlakukan hukuman mati.
Sekitar 35 tahanan telah dihukum mati sejak 2010, ketika Taiwan melanjutkan eksekusi setelah jeda empat tahun.
Pemerintah Presiden Tsai Ing-wen telah berjanji untuk menghentikan eksekusi tetapi telah dua kali eksekusi terjadi sejak dia terpilih pada 2016.
Baca Juga: Upaya Penyelundupan Pekerja Ilegal ke Malaysia Terjadi, 7 PMI dan 1 Calo Diamankan Polisi
Saat ini ada 38 terpidana mati, termasuk seorang wanita.***