Network
JURNAL NGAWI - Jakarta, BP2MI (17/11) – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar audiensi dengan Badan Intelijen Negara (BIN). Audiensi yang digelar pada Rabu (17/11/2021) di Kantor BIN ini, bertujuan membangun sinergi dalam mengoptimalkan pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
BIN menyampaikan perlunya pencegahan penempatan ilegal PMI yang dimulai dari dalam negeri. Hal ini untuk mencegah berbagai kasus, seperti ditemukan terdapat satu orang PMI yang dihargai sebesar 500 sampai dengan 700 USD, dengan rute pemberangkatan yang biasanya ditemui yakni Surabaya-Singapura-Mesir-Yordania. Lalu dibutuhkan aksi pencegahan baik dari luar dan dalam negeri, serta pemetaan dan pertukaran informasi agar dapat dilakukan penertiban terhadap Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). BIN juga mendukung upaya BP2MI dalam pemberantasan sindikasi penempatan ilegal PMI.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Ingatkan ASN Tugasnya Melayani
Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Irjen Pol. Achmad Kartiko, menyampaikan peran BP2MI dalam upaya pelindungan PMI terhadap kejahatan sindikasi penempatan ilegal PMI.
“Sesuai amanat UU Nomor 18 Tahun 2017, kami di BP2MI berupaya untuk memberikan pelindungan optimal kepada para PMI, utamanya dari kejahatan sindikasi penempatan ilegal PMI. Ini sebagai wujud penghargaan kita kepada para pahlawan devisa, yang berjasa mendukung perekonomian negara,” ujar Kartiko.
Turut hadir Direktur Pelindungan dan Pemberdayaan Kawasan Asia dan Afrika, Lismia Elita; Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI Wilayah DKI Jakarta, Kombes Pol. Hotma Victor Sihombing; dan Kepala UPT BP2MI Wilayah Jawa Barat, Kombes Pol. Erwin Rachmat. ***
