Network
JURNAL NGAWI - Rabu malam, 29 November 2023 Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri ( Kopri ) Cabang Ponorogo gelar doa bersama dan sholawat Bersama Drs. H. Fatchul Aziz, MA, Ketua Tanfidziyah PCNU Ponorogo, dalam rangka malam puncak Harlah KOPRI ke-56 Tahun
Malam Puncak Harlah Kopri Ke-56 Tahun di Gelar Di Masjid Nu Ponorogo dan dihadiri Mabincab Pmii Ponorogo, Ketua Pc Muslimat Ponorogo ,Ketua Pc Fatayat Ponorogo, Kodim Ponorogo KEPALA DINAS KOMINFO, DPPKB, DINSOS P3A , DISBUDPARPORA, DISPERDAGKUM , DLH , DISNAKER dan kader PMII se-Ponorogo.
Kegiatan ini menjadi penutup dari serangkaian Kegiatan Harlah KOPRI yang dimulai sejak Sabtu, 25 November 2023, dengan acara pembukaan dan Talkshow KOPRI PC PMII Ponorogo Dan Tanggal 27 November, dilakukan sarasehan alumni KOPRI PMII Cabang Ponorogo.
Baca Juga: KOPRI PC PMII Ponorogo Gelar Opening Ceremony Harlah Kopri Ke-56 dan Talkshow Demokrasi
Baca Juga: Mengharukan Ayah di Ponorogo Temani Anaknya Lomba Lari hingga Jadi Juara, Buat Netizen Terharu
Aldila Mayang, Ketua Kopri Cabang Ponorogo menyampaikan harapannya di dalam sambutannya agar Harlah KOPRI ke-56 menjadi wadah bagi kader putri untuk mengembangkan diri melalui proses belajar di dalam PMII. Dalam sambutannya, Aldila mengajak kader untuk senantiasa merefleksikan esensi dari KOPRI Itu Sendiri
Khoiri Zainul Aziz, Ketua PMII Ponorogo, turut memberikan sambutan kedua. Ia mengajak seluruh kader, khususnya kader KOPRI atau kader putri, untuk selalu berkhidmah di dalam PMII. Kontribusi dari kader putri di dalam PMII dianggap sebagai bentuk kesuksesan dari organisasi tersebut.
Dalam tauziahnya, Drs. H. Fatchul Aziz, MA, Ketua Tanfidziyah PCNU Ponorogo, memberikan pandangan mendalam tentang berorganisasi, khususnya di PMII Ponorogo. Ia menekankan bahwa berorganisasi adalah medan juang, dan dalam menghadapi halangan serta rintangan, kader PMII harus selalu membawa segala sesuatu secara positif.
Pengalaman yang diperoleh di PMII dianggap sebagai pembelajaran berharga tidak hanya secara teoritis, tetapi juga melibatkan proses di lapangan. Drs. H. Fatchul Aziz, MA, juga menegaskan pentingnya menjaga keislaman dan keindonesiaan dengan memegang teguh prinsip ahlussunah wal jamaah.
