Network
JURNAL NGAWI - Menjelang dimulainya Liga 3 Putaran Nasional 2024, PSM Madiun, wakil dari Klub dari Jatim, diliputi kabar kurang menggembirakan yang mengganggu kesiapan internal tim mereka.
Klub yang dijuluki Laskar Banteng Wilis ini, dalam perjalanan menuju Liga 2, menghadapi berbagai rintangan yang tak mudah.
Namun, sebelum menghadapi persaingan di level yang lebih tinggi, PSM Madiun harus terlebih dahulu menghadapi 80 tim lain dalam Liga 3 Nasional 2024.
Manajer PSM Madiun, Nono Djatikusumo, mengungkapkan bahwa persiapan tim mereka terus dilakukan dengan matang.
Namun, belum ada kepastian mengenai jumlah pemain yang akan dipertahankan. Penambahan pemain baru, terutama di lini tengah, juga dipertimbangkan untuk mengatasi beberapa masalah yang dihadapi tim sebelumnya.
Namun, kondisi internal PSM Madiun menjadi sorotan, terutama terkait status pelatih dan isu tunggakan gaji pemain. Pelatih PSM Madiun, Kodari Amir, kini menjadi fokus perhatian terkait statusnya, sementara klub juga diterpa isu belum terbayarnya gaji pemain.
Nono menyatakan bahwa hingga saat ini, pihak manajemen belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai masalah gaji pemain tersebut. Fokusnya saat ini adalah mempersiapkan tim di lapangan, sementara masalah administrasi klub sepenuhnya ditangani oleh PT Perkasa Sakti Madiun.
Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan ketidakpastian, PSM Madiun tetap mempertahankan harapan untuk sukses di Liga 2 musim depan. Dukungan dari para penggemar dan komitmen dari manajemen klub diharapkan menjadi dorongan besar bagi tim untuk terus berjuang dan mencapai hasil yang memuaskan di kompetisi mendatang.
Sebelumnya, performa PSM Madiun telah menarik perhatian banyak pihak, terutama dengan penampilan impresif mereka di Liga 3 Jatim. Namun, untuk bersaing di level yang lebih tinggi, dibutuhkan persiapan yang matang dan keseriusan dalam mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul.
