Khutbah Jumat Arab dan Artinya: 'Menjadikan Indonesia Sebagai Destinasi Halal Dunia'

- 19 Maret 2022, 19:39 WIB
Khutbah Jumat Arab dan Artinya: 'Menjadikan Indonesia Sebagai Destinasi Halal Dunia'
Khutbah Jumat Arab dan Artinya: 'Menjadikan Indonesia Sebagai Destinasi Halal Dunia' /Jurnal Ngawi /Gambar Picsart

JURNAL NGAWI - Khutbah Jumat: Menjadikan Indonesia Sebagai Destinasi Halal Dunia

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ:

وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنتُم بِهِ مُؤْمِنُونَ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap persoalan halal belum menunjukkan sisi yang menggembirakan. Meskipun pelaksanaan sertifikasi halal sudah lama berjalan di Indonesia, kurang lebih 30 tahun, kesadaran halal dari pelaku usaha maupun masyarakat belum merata. Banyak pelaku usaha, terutama usaha mikro dan kecil (UMK) yang masih enggan mengurus sertifikat halal. Padahal produknya beredar dan diperdagangkan di masyarakat yang mayoritas muslim, dan secara religius sangat peduli soal halal dan haram suatu konsumsi. Apakah berupa produk makanan, minuman, kuliner, obat, kosmetika, barang gunaan, dan sebagainya.

Jumlah UMK ini jutaan di Indonesia. Tak kurang dari 62 juta tersebar di seluruh tanah air. Jika kesadaran halal belum membaik di kalangan pelaku usaha untuk menyajikan produk halal, potensi umat mengkonsumsi barang yang tidak-halal atau haram juga akan tinggi. Siapa yang bisa menjamin bahwa semua produk yang dihasilkan pabrik atau perusahaan terjamin kehalalannya. Siapa yang bisa memastikan bahwa suatu produk yang beredar di masyarakat telah memenuhi kriteria halal? Di sinilah pentingnya memastikan kehalalan produk itu. Bukan saja zatnya halal, tetapi proses produksinya juga dinyatakan halal. Dalam konteks inilah maka Pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang bertugas untuk memastikan dan menjamin bahwa produk yang beredar dan diperdagangkan di masyarakat memenuhi kehalalan. Caranya adalah dengan sertifikasi halal produk.

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jumat Rahimakumullah

Kita bergembira karena saat ini mulai tumbuh gaya hidup halal (halal lifestyle) di kalangan anak muda di perkotaan. Ibu-ibu dan remaja perempuan juga mulai tertarik dengan produk-produk halal seperti kosmetik halal atau kuliner halal (halal food). Bagi perusahaan besar dan menengah ada kebutuhan yang makin besar untuk kompetisi menyediakan bahan halal atau produk halal. Produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia juga amat menyadari soal halal karena “pasar” orang Indonesia yang mayoritas muslim membutuhkan kepastian halal.

Perkembangan ini tentu sangat baik. Dampak ikutan dari kecenderungan ini adalah peluang pengembangan ekosistem halal di Indonesia makin menjanjikan dan variatif. Penyediaan makanan-minuman di restoran, rumah makan, atau pusat kuliner Indonesia yang sangat kaya di semua daerah mulai berlomba-lomba menyajikan konsumsi halal. Tren busana muslim yang sudah menjamur di berbagai kota dan pusat perbelanjaan juga memajang busana halal (moslem-modest fashion). Di bidang pariwisata gencar dikampanyekan pariwisata halal (Islamic tourism atau moslem friendly tourism). Produk-produk syariah juga makin berkembang, seperti perbankan dan keuangan syariah, asuransi syariah, takaful, dan sebagainya. Haji dan umrah juga tak kalah menarik sebagai pemantik ekonomi syariah dan bisnis halal. Selain itu masih ada potensi zakat, sedekah hingga wakaf uang yang mendukung pengembangan ekonomi syariah dan bisnis halal di Indonesia.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah