JURNAL NGAWI - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menelusuri dugaan kebocoran data pasien yang dikelola server Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
“Menteri Kominfo telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan dan memulai proses penelusuran lebih lanjut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,”ujar Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, di Jakarta Kamis 6 Januari 2022.
Baca Juga: Jokowi Cabut Ribuan Izin Usaha Tambang, Kehutanan, dan HGU Perkebunan
Dedy mengatakan Kemenkes tengah merespon dugaan kebocoran yang terjadi dan melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Penyelenggara sistem elektronik (PSE) pengelola data pribadi diminta memerhatikan kelayakan pemrosesan data pribadi untuk mencegah terjadinya kebocoran data penggunanya.
“Kementerian Kominfo meminta seluruh PSE baik publik maupun privat yang mengelola data pribadi untuk secara serius memerhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi yang dilakukan oleh PSE terkait baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia,” jelasnya.
Baca Juga: Anggota DPRD dan Kadishub Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Mafia Tanah
Sebelumnya muncul pemberitaan terkait dugaan ada kebocoran database berukuran 720GB berisi catatan pasien medis asal Indonesia dijual di internet yang berasal dari server Kementerian Kesehatan RI.
Dugaan kebocoran data Kementerian Kesehatan ini berasal dari situs Raidforums dan ini dijual dan diunggah lewat akun bernama GOD User dengan judul 'Indonesia - Medical Patients information 720GB documents and 6M database'.
Sesuai deskripsi, database itu mencakup catatan medis seperti radiologi, elektrokardiogram (EKG), dan hasil laboratorium.