Network
JURNAL NGAWI - Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merayakan usianya yang ke-64 tahun hari ini, tanggal 17 April 2024. Sebagai bagian dari perayaan ini, penting bagi kader PMII untuk mengenal lebih dekat 14 tokoh pendiri PMII serta latar belakang berdirinya organisasi ini.
Latar Belakang Singkat Berdirinya PMII
Sejarah PMII dimulai dari keinginan kuat mahasiswa Nahdlatul Ulama (NU) untuk memiliki wadah organisasi yang sesuai dengan visi dan misi mereka. Sebelumnya, upaya-upaya untuk mendirikan organisasi semacam itu sempat mengalami penolakan dari pihak-pihak tertentu, terutama karena dianggap bersaing dengan organisasi yang sudah ada, seperti Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU).
Namun, melalui serangkaian muktamar dan musyawarah, akhirnya pada tanggal 17 April 1960, di Surabaya, organisasi yang dinamakan PMII resmi berdiri. Musyawarah di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya, menjadi tonggak penting dalam pembentukan organisasi ini.
Baca Juga: 64 Tahun PMII Berdiri, Simak Jajaran Ketua PB PMII dari Masa ke Masa!
14 Tokoh Pendiri PMII
Berikut adalah 14 tokoh mahasiswa Nahdlatul Ulama yang menjadi perumus organisasi PMII:
- Khalid Mawardi (Jakarta)
- M. Said Budairy (Jakarta)
- M. Sobich Ubaid (Jakarta)
- Makmun Syukri (Bandung)
- Hilman (Bandung)
- Ismail Makki (Yogyakarta)
- Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
- Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
- Laily Mansyur (Surakarta)
- Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
- Hizbulloh Huda (Surabaya)
- M. Kholid Narbuko (Malang)
- Ahmad Hussein (Makassar)
- Abdullah Alwi Murtadlo (Malang)
Tiga di antara mereka, yaitu Hizbulloh Huda, M. Said Budairy, dan Makmun Syukri, dipilih untuk bertemu dengan Ketua Umum PBNU saat itu, KH. Idham Kholid, untuk memberikan laporan dan mendapatkan restu atas pembentukan PMII.
Baca Juga: 10 Kata-kata Ucapan Harlah PMII Ke-64 Tahun Terbaru
Perjalanan Perjuangan PMII
Dengan berdirinya PMII, perjuangan mahasiswa NU mendapatkan wadah yang lebih sesuai dengan tujuan dan idealisme mereka. Dalam deklarasinya, Mahbub Djunaidi ditunjuk sebagai ketua umum, didukung oleh M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. Mereka bertiga memiliki tanggung jawab besar dalam menyusun struktur dan mengatur langkah-langkah awal organisasi ini.
Sejak itu, PMII terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga aktif dalam berbagai isu sosial, politik, dan kebangsaan.
