Kanada Juara Grup H FIBA World Cup 2023 Usai Beri Latvia Kekalahan Pertama

- 30 Agustus 2023, 10:54 WIB
Pemain Kanada Rj Barrett memasukkan bola saat melawan Latvia
Pemain Kanada Rj Barrett memasukkan bola saat melawan Latvia /Foto : fiba.basketball

Shai Gilgeous-Alexander tampil sebagai pemain terbaik dalam pertandingan ini dengan mencatatkan 27 poin, 6 rebound, 6 assist, dan 2 steal untuk Kanada. RJ Barrett juga memberikan kontribusi dengan 22 poin dan 5 rebound. Kelly Olynyk menyumbangkan 15 poin, 6 rebound, dan 4 assist, sementara Nickeil Alexander-Walker turut mencetak 14 poin, 5 rebound, dan 2 assist.

Baca Juga: Pelatih Timnas Shin Tae Yong dan Indra Sjafri Antusias Saksikan FIBA World Cup 2023

Dari kubu Latvia, Andrejs Grazulis mencetak 16 poin, sementara Rodions Kurucs berhasil mencatat double-double dengan 14 poin dan 10 rebound, dan Arturs Zagars menyumbangkan 11 poin.

Efektivitas tembakan tiga angka dari Latvia mengalami penurunan menjadi 28 persen (10/36) dalam pertandingan ini, dibandingkan dengan sebelumnya 40 persen (14/35). Di sisi lain, Kanada mencatatkan akurasi 41 persen (16/49) dalam tembakan tiga angka.

Pelatih Latvia, Luca Banchi, memberikan apresiasi kepada tim Kanada yang tampil solid. Ia juga mengakui ketajaman tembakan tiga angka dari tim lawan. Namun, ia tetap bangga dengan performa timnya, mencatat bahwa semangat dan fokus para pemainnya tetap terjaga. "Kami menghadapi pertandingan yang berat, tetapi kami berhasil menunjukkan semangat, energi, dan tekad kami untuk bermain sesuai dengan gaya permainan kami," ujar Luca Banchi.

Meskipun demikian, ia mengakui kesulitan timnya dalam menyaingi kekuatan fisik dan keterampilan individu para pemain Kanada. Ia menilai hal ini sebagai hal yang wajar mengingat perbedaan kekuatan, terutama saat intensitas permainan semakin tinggi. Secara keseluruhan, Luca Banchi merasa bangga dengan semangat juang yang ditunjukkan oleh timnya dalam turnamen Piala Dunia Basket ini.

Shai Gilgeous-Alexander sendiri mengakui bahwa timnya tidak memulai pertandingan sebagaimana yang diharapkan. Mereka kesulitan untuk menemukan ritme permainan mereka sejak awal. Namun, dengan perubahan strategi dan semangat yang ditingkatkan, Kanada mampu membalikkan keadaan. Mereka lebih kuat dalam pertahanan, mengamankan rebound, dan menjalankan operan-operan yang efektif. "Kami mulai bermain sesuai dengan rencana kami dan perlahan-lahan kami mampu mengendalikan jalannya pertandingan," ungkap Shai Gilgeous-Alexander.

Baca Juga: Profil 24 Pemain Timnas Senior Fifa Match Day September Tanpa Pemain dari Persebaya, Bali United, dan PSS

Pelatih Kanada, Jordi Fernandez, menyebutkan kutipan lirik dari lagu "Ironic" yang menggambarkan situasi timnya. Ia menyadari bahwa timnya tampil kurang baik dalam pertandingan tersebut. Namun, ia menekankan peran penting yang dimainkan oleh Nickeil Alexander-Walker sebagai pemain yang mengubah jalannya pertandingan. Dengan masuknya Alexander-Walker, timnya berhasil membalikkan situasi dengan permainan keras dan efektif, terutama dalam tembakan tiga angka.

"Saya sangat senang dengan upaya kolektif yang kami tunjukkan dalam tiga kuarter berikutnya setelah mengalami kesulitan di kuarter pertama. Ini adalah momen penting bagi kami, dan kami merasa senang atas hasilnya," kata Jordi Fernandez.***

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: FIBA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah