Network
JURNAL NGAWI - Stadion Indomilk Arena menjadi saksi bisu terjadinya kericuhan antara suporter Persita dan Persis Solo dalam pertandingan yang diselenggarakan pada hari Minggu (22/10/23). Insiden ini sangat disayangkan, mengingat upaya sepakbola Indonesia menuju perbaikan.
Pertandingan antara Persita Tangerang dan Persis Solo berlangsung dengan atmosfer tegang yang pada akhirnya berujung pada bentrokan antara kedua kelompok suporter. Insiden ini merusak citra sepakbola Indonesia yang tengah berupaya memperbaiki diri.
Panitia Pelaksana (Panpel) Persita dan manajemen klub telah mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah insiden semacam ini. Salah satunya adalah mengirim komunikasi resmi kepada manajemen Persis Solo, memberikan peringatan mengenai larangan suporter tim tamu hadir di pertandingan tersebut.
Pihak Persita juga telah berkoordinasi dengan Persita Fans dan menjalin komunikasi dua arah dengan perwakilan suporter Persis Solo. Semua langkah ini diambil dengan tujuan untuk mencegah para anggota suporter Persis Solo hadir di stadion.
Baca Juga: Kecewa Kalah dari RANS Nusantara Direktur Utama Persija Ambono Janurianto Sampaikan Pernyataan Resmi
Manajemen Persita bahkan telah membatasi penjualan tiket online dengan menerapkan aturan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya berlaku untuk satu tiket. Situs pendaftaran anggota baru juga dinonaktifkan oleh Panpel untuk menghindari terjadinya penumpukan suporter di sekitar stadion.
Tommy Kurniawan, Ketua Panitia Pelaksana, menjelaskan bahwa semua pihak terkait telah melakukan banyak upaya preventif agar pertandingan berjalan aman.
Meskipun sudah ada upaya preventif, suporter tim tamu tampaknya tidak mematuhi peraturan dan memasuki tribun timur stadion.
