Malaysia Keluhkan Asap Dari Indonesia, Begini Respon Presiden Jokowi

- 7 Oktober 2023, 20:57 WIB
Ilustrasi Polusi Kabut Asap mengelilingi gedung pencakar langit kembar Petronas, Malaysia./Ishan @seefromthesky/unsplash
Ilustrasi Polusi Kabut Asap mengelilingi gedung pencakar langit kembar Petronas, Malaysia./Ishan @seefromthesky/unsplash /

JURNAL NGAWI - Malaysia telah mengirimkan surat resmi kepada pemerintah Indonesia, mengekspresikan keprihatinan atas situasi kabut asap yang semakin parah di negaranya. Malaysia menuding kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan sebagai pemicu kabut asap yang mengganggu kualitas udara di Malaysia.

Dalam responnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab pertanyaan wartawan mengenai masalah ini. Di tengah kondisi cuaca yang sangat panas, Jokowi mengakui bahwa kebakaran hutan bisa terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia. Namun, ia berpendapat bahwa situasinya saat ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu.

"Iya ini memang panasnya itu, panasnya itu memang kemaraunya itu, memang panjang dan panasnya memang melebihi dari normal yang ada," ujar Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Indonesia Picu Kabut Asap,Pemerintah Malaysia Kirim Surat kepada Indonesia

Baca Juga: Alasan Presiden Joko Widodo Tunjuk Arief Prasetyo Adi sebagai Plt Menteri Pertanian Gantikan Syahrul Yasin

Jokowi juga menyoroti bahwa kebakaran hutan bukan hanya masalah Indonesia. Ia menunjukkan bahwa negara lain seperti Amerika dan Kanada juga mengalami kebakaran hutan, dan penting untuk membandingkannya dengan situasi pada tahun 2015 yang jauh lebih buruk.

"Tidak hanya di Indonesia kebakaran hutan itu terjadi, di Amerika, di Kanada, dan kita-kita di sini bisa mengendalikan lah coba bandingkan dengan 2015 masih jauh sekali," tegasnya.

Presiden Jokowi juga menekankan bahwa kebakaran hutan selalu menghasilkan asap, dan arah angin dapat membawanya ke berbagai arah. Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya telah memerintahkan para pemangku kepentingan, termasuk panglima, kapolri, dan pemerintah daerah, untuk segera menangani setiap titik api, sekecil apapun, untuk mencegah penyebaran kabut asap yang lebih luas.

Dalam konteks keluhan Malaysia, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Laksmi Dewanti, membuka suara. Menurutnya, data dari ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tidak menunjukkan adanya asap lintas batas dari wilayah-wilayah Indonesia yang sedang mengalami kebakaran hutan.

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x