Indonesia kuasai pasar nikel dunia! Produksi 3,6 juta ton Di tahun 2023

- 16 Februari 2024, 06:40 WIB
Industri pengolahan nikel Indonesia berpotensi memicu radikalisme.
Industri pengolahan nikel Indonesia berpotensi memicu radikalisme. /maritim.go.id

JURNAL NGAWI - Indonesia terus menegaskan dominasinya sebagai pemain utama dalam industri nikel global. Menurut laporan terbaru dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Indonesia pada tahun 2023 berhasil mengukir prestasi gemilang sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia.

Dengan produksi mencapai 1,8 juta metrik ton, Indonesia memimpin pangsa pasar dengan kontribusi mencengangkan sebesar 50% terhadap total produksi nikel dunia.

Prestasi cemerlang ini merupakan kelanjutan dari pencapaian gemilang pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, Indonesia juga telah menorehkan sejarah sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan produksi sebesar 1,6 juta metrik ton.

Tidak berhenti di situ, produksi nikel Indonesia pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan, mencatatkan kenaikan sebesar 10,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Total produksi nikel mencapai 3,6 juta metrik ton, menegaskan posisi unggul Indonesia di pasar global.

Meskipun Indonesia memimpin dengan jarak yang signifikan, tetapi Filipina muncul sebagai pemain penting di posisi kedua dengan total produksi sebesar 400.000 metrik ton. Diikuti oleh Kaledonia Baru dengan 230.000 metrik ton dan Rusia dengan 200.000 metrik ton.

Keberhasilan Indonesia dalam industri nikel tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di dalam negeri.

Dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pusat produksi dan eksportir utama dalam industri strategis ini.

Kepemimpinan Indonesia dalam produksi nikel tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan industri global.

Prestasi ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam menyediakan sumber daya mineral penting bagi keberlanjutan industri dunia.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah