JURNAL NGAWI - Rivan Nurmulki, nama yang telah meraih ketenaran di dunia voli Indonesia, ternyata memiliki kisah inspiratif yang patut diapresiasi sebelum mencapai puncak kesuksesannya sebagai seorang bintang voli.
Rivan Nurmulki bukanlah sosok yang asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya para penggemar voli. Selain keberhasilannya bersinar di level klub, Rivan juga mengukir prestasi gemilang bersama Timnas voli putra Indonesia.
Namun, apa yang mungkin belum banyak diketahui adalah bahwa Rivan pernah menjalani fase yang jauh dari kehidupan seorang atlet profesional. Dulu, Rivan adalah seorang penjual ayam di kampung halamannya, Jambi.
Baca Juga: 10 Warung Makan Dekat Kampus IAIN Kediri Harga Murah Pas untuk Mahasiswa Menu Lengkap Porsi Kuli
Kisah ini terjadi saat Rivan masih berstatus sebagai siswa SMA. Ia menjual ayam untuk mendapatkan uang guna membeli bensin agar bisa berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Provinsi Jambi.
Ayah Rivan, Nasrin, mengungkapkan masa-masa itu, "Belum lama, beberapa tahun lalu lah, waktu itu dia masih SMA."
Rivan, pada saat itu, tidak memiliki akses ke pelatihan khusus untuk mengasah kemampuan volinya. Ia hanya berlatih bersama teman-temannya di desa asalnya, yaitu Desa Tanjung Benuang, Kecamatan Pamenang Selatan, Jambi.
Namun, semangat dan kerja kerasnya telah membuahkan hasil. Rivan Nurmulki kini menjadi seorang pevoli profesional yang diakui banyak orang.