JURNAL NGAWI - Pada tahun 1966, ketika Inggris menjadi tuan rumah bagi Piala Dunia FIFA, ada satu tim yang memiliki kisah menarik. Tim nasional Korea Utara, yang awalnya ditolak oleh pemerintah Inggris untuk berpartisipasi dalam turnamen ini, justru akhirnya menjadi "local hero" bagi warga Middlesbrough selama perhelatan event. Bagaimana perjalanan mengejutkan ini terjadi?
Pada awalnya, tidak ada yang percaya bahwa Korea Utara bisa menembus Piala Dunia, terutama karena Asia hanya memiliki satu slot yang tersedia.
Namun, mereka mencapai babak utama Piala Dunia pertama kalinya dengan keberhasilan mencetak agregat 9-2 saat menghadapi Australia.
Namun, saat mereka lolos, pemerintah Inggris sempat menolak kehadiran mereka, dengan alasan perang Korea yang terjadi beberapa tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sejarah Manchester United: Dari Kumpulan Buruh Rel Kereta Api hingga Raksasa Sepak Bola Dunia
Baca Juga: Sejarah Kesepakatan Sponsorship di Liga Inggris, Peran Sponsor dalam Membentuk Sepakbola Modern
Namun, berkat upaya FIFA, akhirnya diputuskan untuk mengikutsertakan Korea Utara dalam turnamen ini dengan satu syarat, yaitu tidak boleh memutar lagu kebangsaan mereka.
Sebagai tim debutan, sangat sedikit yang diketahui oleh jurnalis dan penduduk Inggris tentang tim Korea Utara, yang memicu rasa penasaran yang tinggi.
Isu mengenai bahasa dan kebingungan Middlesbrough, kota tempat mereka bermain, muncul dalam pemberitaan The Northern Echo. Namun, dukungan tiba ketika tim dari Pyongyang tiba.