JURNAL NGAWI - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius memiliki banyak pengalaman culture shock ketika pertama kali tiba di Indonesia.
Dia merasakan perbedaan kebiasaan dan budaya yang signifikan.
Dia mengatakan, tak mudah untuk melakukan penyesuaian.
Baca Juga: Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) dan Philippe Troussier Soal Masa Depan dan Kerugian Materi Memecat
Perbedaan ini tak hanya ditemui saat berinteraksi dengan internal klub saja, tetapi juga sampai kebiasaan masyarakat di jalan raya.
Salah satu fenomena yang membuat pelatih berusia 50 tahun itu cukup tercengang ialah kebiasaan pengendara sepeda motor di Indonesia saat melakukan manuver di jalanan.
Dia merasa seperti tak ada aturan dalam berkendara di Indonesia.
Baca Juga: Kekayaan Jokowi Melonjak Rp 13,4 Miliar dalam Setahun Terakhir: Laporan LHKPN
Mantan pelatih Timnas Malta itu juga mengeluhkan soal kebiasaan para pemain Indonesia yang sering terlambat datang.