Network
JURNAL NGAWI - Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial yang paling populer di seluruh dunia. Tidak hanya sebagai tempat hiburan, tetapi juga sebagai pasar potensial bagi berbagai jenis produk.
Namun, baru-baru ini muncul fenomena menarik: pabrik-pabrik besar mulai melakukan jualan langsung di TikTok, menghadirkan tantangan baru bagi pedagang kecil yang telah lama bergantung pada platform ini untuk mencari nafkah.
TikTok, dengan pengguna aktif lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia, adalah surga bagi pedagang kecil dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Platform ini memungkinkan mereka untuk memamerkan produk mereka kepada khalayak yang luas dengan biaya yang relatif rendah.
Namun, baru-baru ini, beberapa pabrik besar mulai memanfaatkan popularitas TikTok untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen.
Baca Juga: Spoiler Jujutsu Kaisen Season 2 Episode 8: Pertarungan Memanas di Shibuya
Baca Juga: Ingat! Google Hapus Gmail Desember, Awas Email Kamu Hilang Lakukan Cara Ini Agar Tetap Aktif
Salah satu dampak utama dari fenomena ini adalah persaingan yang semakin ketat. Pabrik-pabrik besar memiliki sumber daya yang lebih besar untuk mengembangkan kampanye pemasaran yang menarik, menggunakan selebriti atau influencer terkenal untuk mempromosikan produk mereka, dan menawarkan diskon yang sulit untuk dilawan oleh pedagang kecil.
Hal ini dapat mengancam eksistensi banyak pedagang kecil yang tidak dapat bersaing dengan upaya promosi yang besar dari pabrik-pabrik tersebut.
Namun, tidak semuanya buruk. Ada juga pedagang kecil yang berhasil menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Beberapa di antaranya telah belajar untuk menjadi lebih kreatif dalam memasarkan produk mereka di TikTok, menggunakan keaslian dan keunikan sebagai senjata mereka.
