Richard Boyd Barrett Senator Irlandia Beber Kemunafikan Barat atas Kejahatan Israel ke Palestina

- 11 Maret 2022, 22:49 WIB
Richard Boyd Barrett Senator Irlandia Buka Kemunafikan Barat atas Kejahatan Israel ke Palestina
Richard Boyd Barrett Senator Irlandia Buka Kemunafikan Barat atas Kejahatan Israel ke Palestina /Jurnal Ngawi /Gambar Kolase Jurnal Ngawi

JURNAL NGAWI -- Senator Richard Boyd Barrett membuat mata dunia terbuka, saat pernyataan tegasnya di gedung senat Irlandia, diketahui dunia melalui unggahan akun Twitter, @RBoydBarrett.

Dalam pidatonya Barrett membongkar kebijakan standar ganda yang dilakukan negara Barat dan Irlandia, lebih tajam menyikapi operasi khusus Rusia ke Ukraina, namun tutup mata terhadap invas negara apartheid Israel kepada Palestina.

"Pak Menteri. Saya dan Deputi John Brady mengajukan debat ini di Komite Bisnis terkait laporan kejahatan dari Amnesti International, yang menyatakan Israel adalah negara yang menjalankan sistem Apartheid dan juga melakukan kejahatan yang bertentangan dengan kemanusiaan. Dan meminta diberlakukannya sanksi untuk menjamin agar sistem yang tidak manusiawi itu dihapuskan," kata Barret dikutip, Sabtu

Barret justru mengecam tindakan Irlandia dan Barat yang dengan cepat ramai-ramai mengutuk tindakan Rusia terhadap Ukraina dalam waktu singkat. Namun, Irlandia dan negara-negara Barat tidak melakukan apa-apa terhadap invasi negara apartheid Israel ke Palestina.

"Pemerintah langsung bergerak dalam waktu lima hari untuk menjatuhkan sanksi kepada Putin. Dan melakukan tindakan mendesak dengan bahasa keras, memang sepantasnya untuk Putin, dengan menyebutnya barbar, penjahat, pembunuh, penghasut perang, semua itu benar," kata Barret.

Barret mendesak pemerintah Irlandia dan Barat untuk menerapkan sikap yang jelas dan tegas terhadap kejahatan apartheid Israel ke Palestina.

"Namun pemerintah justru risau untuk menggunakan bahasa yang sama. Dan merasa tidak pantas bahkan untuk mengunakan bahasa Apartheid. Isarel didirikan dilandaskan pada sistem penindasan, pengusaan Apartheid, dan rasisme melibatkan masyarakat sipil dan pembunuhahan sipil, penahanan, penangkapan, pencaplokan tanah, pengusiran penduduk, pengabaian hak-hak mendasar 6 juta warga Palestina yang terusir dari teritori yang dijajar blokade ilegal terhadap Gaza, situasi permananen terjadinya krisis kemanusian," kata Barret.

Dia menuding seorang menteri mewakili pemerintah Irlandia yang hadir, bisa keras terhadap Rusia. Namun, pada saat bersamaan tidak bergerak sama sekali terhadap kejahatan Israel yang merebut kemerdekaan warga Palestina.

"Anda merasa senang menggunakan bahasa pernyatan yang keras mendiskripsikan kejahatan yang tidak manusiawi oleh Vladimir Putin Tapi, Anda tidak menggunakan bahasa yang sama untuk mendiskripsikan perlakukan Israel terhadap Palestina. Sanksi lima hari kepada Putin, 70 tahun penindasan terhadap Palestina justru tidak diberi sanksi," tegas Barret.

Dia pun mempertanyakan standar moral yang digunakan negara Eropa dan Barat ketika menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah