NATO Ajak China Dukung Penolakan Invasi Rusia, China: Ingat Tragedi Beograd 7 Mei 1999

- 19 Maret 2022, 08:26 WIB
Ilustarasi/ Konflik Rusia vs Ukraina
Ilustarasi/ Konflik Rusia vs Ukraina /REUTERS/Marko Djurica

JURNAL NGAWI - Juru bicara misi diplomatik China untuk Uni Eropa (UE) menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg yang meminta Beijing bergabung dengan seluruh dunia untuk mengutuk invasi Rusia.

Menanggapi pernyataan tersebut, China menegaskan menolak ajakan NATO untuk tidak mendukung RUsia dengan cara apapun.

Beijing malah menuduh NATO adalah aktor yang melakukan pengeboman di kedutaan besar China di Beograd selama kampanye udara 1999 di Yugoslavia.

China mencap NATO sebagai blok "sisa Perang Dingin" dan meminta agar organisasi tersebut melakukan refleksi diri tentang kontribusi mereka terhadap perdamaian dan stabilitas dunia.

Baca Juga: Contoh Sambutan bahasa Arab dalam Acara Lomba, آمِلْ اَنْ يَتِمَّ إعْطاء جَمِيع

"Orang-orang China selalu terhubung dengan ingatan rasa sakit dan penderitaan negara lain karena kami tidak pernah melupakan siapa yang telah mengebom kedutaan kami di Republik Federal Yugoslavia. Kami tidak membutuhkan kuliah tentang keadilan dari para penggemar hukum internasional," katanya.

"China memiliki kewajiban sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk benar-benar mendukung dan menegakkan hukum internasional," katanya.

Sebelumnya, Stoltenberg meminta agar China ikut mengutuk invasi penuh Rusia di Ukraina.

Dia juga mengatakan bahwa segala bentuk dukungan terhadap Rusia harus dihentikan.

Halaman:

Editor: Latif Syaipudin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x