Network
JURNAL NGAWI - Amerika Serikat AS meningkatkan keterlibatannya dalam krisis Ukraina, hal itu terlihat dari ditingkatkannya pasokan bantuan senjata berat ke Kiev Ukraina
Selain memasok senjata penghancur, AS juga memberikan laporan intelijen bahwa pasukan Ukraina perlu menyerang Krimea.
“Seiring konflik berkembang, kami terus menyesuaikan untuk memastikan bahwa operator memiliki fleksibilitas untuk berbagi intelijen rinci dan tepat waktu dengan Ukraina,” seorang pejabat intelijen AS mengatakan kepada Wall Street Journal tentang perubahan kebijakan, Rabu (13/4/2022) Dikutip dari Russia Today
Dilansir ngawi.pikiran-rakyat.com Surat kabar itu mengatakan Washington bergerak "secara signifikan memperluas" pembagian intelijen dengan Ukraina
Namun, "menahan memberi intelijen yang akan memungkinkan Ukraina menyerang sasaran di wilayah Rusia". Menurut laporan tersebut, yang dikonfirmasi oleh New York Times, secara khusus menyebut Krimea sebagai bagian dari kebijakan barunya.
Sementara pihak Moskow Rusia tidak setuju dengan definisi AS tentang Krimea sebagai bagian dari Ukraina.
Menurut Rusia wilayah Krimea memisahkan diri dari negara Ukraina setelah kudeta bersenjata 2014 di Kiev dan memberikan suara dalam referendum untuk bergabung kembali dengan Rusia.
Moskow menganggap status Krimea merupakan bagian dari Rusia sebagai salah satu masalah yang diselesaikan.
Menurut Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa upaya Ukraina yang terus berlanjut untuk menyerang target di wilayah Rusia dapat mendorongnya untuk meningkatkan permusuhan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, hal itu dapat membuka ruang bagi Rusia untuk menyerang Kiev.
