Network
JURNAL NGAWI - Pentagon mengungkapkan senjata yang akan dikirim ke Ukraina bernilai sekitar $800 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp11,4 triliun rupiah termasuk meriam, radar, kendaraan lapis baja dan helikopter
Washington memperluas jangkauan pengiriman senjata ke Ukraina untuk memasukkan artileri, kendaraan lapis baja dan helikopter, Pentagon mengungkapkan pada hari Rabu (23/4/2022)
Hal itu disampaikan langsung Presiden AS Joe Biden mengkreditkan senjata senilai $2,6 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp37 triliun rupiah yang telah dia suplai ke Kiev Ukraina sejak Februari 2022 untuk mengalahkan Rusia yang akan "menaklukkan dan mengendalikan" Ukraina.
“Pasokan senjata secara stabil telah diberikan Amerika Serikat dan Sekutu serta mitranya ke Ukraina sangat penting dalam mempertahankan perjuangannya melawan invasi Rusia. Ini telah membantu memastikan bahwa Putin gagal dalam perang awal yang bertujuan untuk menaklukkan dan mengendalikan Ukraina. Kami tidak bisa beristirahat sekarang," kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, setelah panggilan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Selain lebih banyak rudal anti-tank Javelin yang “sangat efektif” dan roket anti-pesawat Stinger, AS mengirim persenjataan yang memiliki “kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas” untuk Rusia di Ukraina timur, kata Biden.
Dilansir ngawi.pikiran-rakyat.com Pentagon pada Rabu sore memberikan beberapa rincian tentang bantuan baru, yang bernilai $800 juta – sekitar $50 juta dolar USD atau sekitar Rp717 miliar rupiah dibocorkan ke media pada hari Selasa.
Rinciannya sebagai berikut;
- 500 Javelin
- 300 Drone kamikaze Switchblade
- 18 Howitzer 155mm
- 40.000 butir amunisi, serta
- 10 Radar Anti-artileri,
- 2 Radar pengawasan udara,
- 200 Unit lapis baja M113 armada pengangkut personel
- 100 Mobil lapis baja Humvee,
- 11 Helikopter Mi-17.
- 30.000 Set pelindung tubuh anti peluru dan kimia.
"Kami menyesuaikan daftar ini secara khusus untuk memenuhi kebutuhan yang mereka minta sehubungan dengan apa yang terjadi di Ukraina timur," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa AS akan mulai mengirim peralatan "segera."
Senjata lain yang terdaftar oleh Kirby termasuk 30.000 set pelindung tubuh dan helm; peralatan pelindung kimia, biologi dan nuklir; ranjau darat anti-personil; bahan peledak C-4; dan kapal tak berawak, digambarkan sebagai “kapal pertahanan pantai tak berawak.”
Dari daftar yang diberikan Kirby, tidak jelas apakah howitzer itu adalah M109 self-propelled atau M777 yang ditarik. M113 adalah APC dengan lambung aluminium berbentuk kotak yang pertama kali digunakan pada tahun 1962 dan dinyatakan usang pada tahun 2007.
