Rusia Akan Bombardir Armada AS NATO yang Mengirim Senjata ke Ukraina

- 14 April 2022, 12:50 WIB
Rusia Akan Bombardir Armada AS NATO yang Mengirim Senjata ke Ukraina
Rusia Akan Bombardir Armada AS NATO yang Mengirim Senjata ke Ukraina /Gambar army russia

JURNAL NGAWI - Alat transportasi negara-negara AS dan NATO yang mengirim senjata ke negara Ukraina menjadi target sah militer Rusia dalam operasi khusus Rusia ke Ukraina.

Moskow mengatakan tujuannya adalah untuk menjelaskan kepada NATO bahwa Rusia akan menanggapi dengan keras upaya yang dapat melukai militernya

Armada transportasi negara-negara NATO yang mengirim senjata ke Ukraina adalah target yang sah bagi militer Rusia, begitu mereka mencapai wilayah Ukraina, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov memperingatkan kepada negara-negara yang mengirim bantuan senjata ke Ukraina.

Kontak reguler dengan AS tidak mungkin bagi Rusia, mengingat “Dukungan Washington yang tak tahu malu untuk niat militeristik rezim Kiev, menggelontorkan senjata modern” ke negara itu melalui anggota NATO, kecamnya

Dilansir ngawi.pikiran-rakyat.com Tujuan Moskow sekarang adalah untuk memperjelas bagi AS dan para sekutunya, bahwa Rusia akan menggunakan metode keras dalam menanggapi upaya yang melukai militernya di Ukraina.

“Kami memperingatkan bahwa transportasi Amerika-NATO yang membawa senjata melintasi wilayah Ukraina dianggap sebagai target militer yang sah,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov memperingatkan pada Rabu, (13/4/2022)

Menurut Wakil Menlu Rusia tersebut, Moskow telah mencoba menahan dirinya sejak awal operasi khusus mereka ke Ukraina. Tidak melakukan upaya apapun atas konvoi armada negara-negara barat mengirimkan pasokan senjata ke Ukraina.

Baru Minggu ini, menurut kementerian pertahanan Rusia melaporkan telah menghancurkan empat peluncur pertahanan udara S-300 yang dikirim negara Eropa ke Ukraina.

Senjata yang dimaksud mungkin dari Slovakia, yang mengumumkan menyumbangkan senjata S-300 ke Ukraina minggu lalu.

Perdana Menteri Slovakia Eduard Heger menyebut klaim Rusia sebagai "propaganda", mengutip bantahan Kiev atas laporan tersebut.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x