Network
JURNAL NGAWI - Sekitar 6.824 tentara bayaran asing dari 63 negara datang ke Ukraina untuk memperjuangkan pemerintahan Volodymyr Zelensky, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu (17/4/2022)
Dari jumlah tersebut, 1.035 telah "dihancurkan", sementara beberapa ribu lainnya tersebar di seluruh wilayah Ukraina.
Di wilayah Mariupol yang daerahnya terkepung, dilaporkan ada sekitar 400 tentara bayaran asing yang bersembunyi bersama pasukan nasionalis, dan pejuang neo-Nazi.
Kendati daerah tersebut sudah terkepung oleh Rusia dan diserukan untuk menyerahkan diri, para tentara Ukraina itu menolak menyerahkan diri
Dilansir ngawi.pikiran-rakayat.com pemerintah Rusia melalui Kementerian Pertahanan menyampaikan data lengkap serta asal negara para tentara bayaran asing yang ada di Ukraina, sebagai berikut;
- 1.717 tiba dari Polandia
- 1.500 datang dari AS, Kanada, dan Rumania.
- 300 orang masing-masing datang dari Inggris dan Georgia
- 193 orang lagi tiba dari wilayah Suriah yang dikuasai Turki.
Angka-angka ini diumumkan pada hari Minggu (17/4/2022) oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, dilaporkan kantor berita Russia Today.
Menurut sang jenderal, sejumlah 1.035 tentara bayaran asing telah dibunuh oleh pasukan Rusia dan 912 melarikan diri dari Ukraina, sedangkan 4.877 masih aktif tersebar di kota-kota Kiev, Kharkov, Odessa, Nikolaev dan Mariupol.
Dan ada sekitar 400 tentara bayaran asing bergabung dengan batalyon nasionalis Ukraina berada di kota pelabuhan Mariupol yang saat ini terkepung, kata Konashenkov.
Dengan sebagian besar kota di bawah kendali Rusia, pasukan itu berada di bunker pabrik metalurgi Azovstal yang luas.
Pabrik Azovstal sendiri merupakan pabrik raksasa yang dibangun di era Soviet dengan luas mencapai 11 kilometer persegi.
