Network
JURNAL NGAWI - Pabrik rudal balistik Ukraina hancur. Fasilitas tersebut telah digunakan untuk memperbarui hulu ledak untuk rudal balistik Tochka-U milik Ukraina.
Militer Rusia telah menghancurkan pabrik militer yang digunakan untuk memperbaiki hulu ledak rudal balistik Tochka-U milik Ukraina, juru bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengumumkan pada hari Senin (18/4/2022)
Fasilitas itu terletak di kota Dnepr, Ukraina tenggara, yang sebelumnya dikenal sebagai Dnepropetrovsk.
Rudal balistik taktis Tochka-U buatan era Soviet telah banyak digunakan oleh pasukan Ukraina dalam konflik dengan Rusia. Sistem ini bisa dibilang sebagai senjata dengan jangkauan terjauh yang dimiliki Kiev Ukraina.
Jangkauan maksimum rudal balistik Tochka-U bisa mencapai 120 km. Unit ini juga dilengkapi dengan berbagai hulu ledak, termasuk bom cluster. Rudal jenis ini telah terlibat dalam beberapa insiden korban massal selama konflik, menurut Moskow.
Pada 14 Maret 2022, sebuah Tochka-U diluncurkan Ukraina di daerah Donetsk, ibu kota Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rudal yang membawa hulu ledak amunisi tandan, dicegat oleh pasukan DPR, namun beberapa bagian bahan peledaknya menghantam kota, menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai sedikitnya 36 warga sipil, dilansir dari Russia Today.
Insiden lain yang melibatkan Tochka-U terjadi di kota Kramatorsk yang dikuasai Kiev pada 8 April 2022 menghantam stasiun kereta api lokal yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dari zona perang. Serangan itu menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan luka-luka.
Sementara Ukraina dengan cepat menyalahkan Moskow atas serangan itu, menurut laporan dari kantor berita Russia Today, namun Moskow dengan tegas membantah terlibat, menyebut serangan itu sebagai tindakan "barbarisme" oleh pasukan Kiev.
Militer Rusia menunjukkan bahwa rudal jenis itu sudah dipensiunkan dari penggunaan aktif, dan mencap tuduhan itu sebagai “provokasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kenyataan,” rudal Tochka-U hanya digunakan oleh pihak Ukraina selama konflik saat ini, tambah pernyataan tersebut.***
