Batas Waktu Ultimatum Kedua Rusia Terhadap Tentara Nasionalis dan Tentara Bayaran Asing Ukraina Sudah Habis

- 20 April 2022, 21:28 WIB
Batas Waktu Ultimatum Kedua Rusia Terhadap Tentara Nasionalis dan Tentara Bayaran Asing Ukraina Sudah Habis
Batas Waktu Ultimatum Kedua Rusia Terhadap Tentara Nasionalis dan Tentara Bayaran Asing Ukraina Sudah Habis /Gambar perang

JURNAL NGAWI - Hingga batas waktu ultimatum kedua Rusia kepada tentara nasionalis dan tentara bayaran asing Ukraina yang bertahan di Mariupol berakhir pada Rabu (20/4/2022) sore, belum ada tanda-tanda menyerah massal.

Ribuan tentara Rusia yang didukung oleh artileri dan serangan roket berusaha merangsek masuk ke Donbas. Moskow akan merebut kembali dua provinsi timur yang dikuasai Ukraina.

Operasi Rusia selama hampir delapan minggu gagal untuk merebut salah satu kota terbesar di Ukraina utara. Moskow terpaksa mundur dari Ukraina utara setelah serangan di Kyiv digagalkan bulan lalu, kini telah mengerahkan pasukan kembali untuk serangan di timur yang dimulai minggu ini.

Serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945 telah menyebabkan hampir 5 juta orang melarikan diri ke luar negeri dan membuat kota menjadi puing-puing.

Di reruntuhan Mariupol Rusia menyerang benteng utama terakhir Ukraina, pabrik baja Azovstal, dengan bom penghancur bunker, kata Kyiv. Ukraina mengatakan ratusan warga sipil berlindung di bawah pabrik, dikutip dari Reuters.

Rusia berusaha mengambil kendali penuh atas Mariupol sejak hari-hari pertama perang. Penangkapannya akan menjadi hadiah strategis besar, yang menghubungkan wilayah yang dipegang oleh pejuang pro-Rusia di timur dengan wilayah Krimea yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014.

Pejuang yang didukung Rusia mengatakan sesaat sebelum batas waktu ultimatum habis Rabu pukul 14:00 (1100 GMT) hanya lima orang tentara Ukraina yang menyerah, sehari setelah Rusia mengatakan tidak ada tanggapan untuk penyerahan serupa.

Sementara pihak Ukraina mengatakan, mereka bersumpah tidak akan menyerah di Mariupol dan staf umumnya mengatakan pertempuran terus berlanjut di pabrik baja Azovstal Mariupol.

Kondisi di wilayah tersebut dilaporkan puluhan ribu warga sipil telah dievakuasi dengan bus ke Rusia sebagai aksi evakuasi kemanusiaan Moskow, namun pemerintah Kyiv menyebutnya deportasi paksa.***

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x