JURNAL NGAWI - Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan data yang mengguncang hati dunia, menyebut bahwa sejak konflik meletus pada 7 Oktober 2023, lebih dari 8.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Associated Press pada Minggu (29/10/2023), korban jiwa tersebut termasuk lebih dari 3.300 anak di bawah umur dan lebih dari 2.000 perempuan.
Kementerian telah merilis catatan rinci mengenai kematian tersebut, mencantumkan nama, usia, dan nomor identitas sebagian besar korban, sementara beberapa jenazah masih belum teridentifikasi.
Sementara itu, pihak Israel juga tidak luput dari dampak konflik ini. Lebih dari 1.400 orang, sebagian besar adalah warga sipil, telah tewas di pihak Israel.
Baca Juga: Hamas & Fatah: Kisah 2 Partai yang Mempengaruhi Nasib Palestina
Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Batalkan Kunjungan ke Israel Akibat Perang Gaza yang Tidak Manusiawi
Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza menerima ancaman serius dari pihak berwenang Israel, yang meminta rumah sakit dievakuasi dengan cepat.
"Kami menerima dua telepon dari pihak berwenang Israel yang meminta rumah sakit ini dievakuasi," ujar Jubir Nebal Farsakh.
"Ancaman yang jelas dan langsung bahwa rumah sakit harus segera dievakuasi, jika tidak, PRCS bertanggung jawab penuh atas nyawa semua orang di dalam rumah sakit."