Network
JURNAL NGAWI - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data mengejutkan terkait angka golput pada Pemilu 2019 yang mencatatkan angka terendah sejak tahun 2004.
Jumlah masyarakat yang golput pada tahun tersebut mencapai hanya 18,02 persen dari total pemilih yang terdaftar, yaitu sekitar 34,75 juta orang.
Perbandingannya dengan Pemilu 2014 yang mencatatkan 30,22 persen golput atau 58,61 juta orang menunjukkan penurunan yang signifikan.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi ini menjadi sorotan positif, mengingat adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran politik dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Meskipun demikian, tantangan besar muncul menjelang Pemilu 2024, di mana pemilih diingatkan untuk tetap menggunakan hak suara mereka secara bijak.
Dalam menghadapi Pemilu 2024, masyarakat diimbau untuk tidak mengulangi tren golput masa lalu. "Ayok, gunakan hak suaramu sebaik-baiknya, jangan golput di pemilu tahun 2024," seru tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin politik.
Penekanan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh lapisan masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menentukan arah masa depan bangsa melalui pemilihan umum mendatang.
Baca Juga: Pemilu 2024 di Ngawi: Parpol mana yang akan Meraih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Ngawi?
