Kabar Gembira! Pemerintah Naikan Harga Gabah Petani Menjadi Rp1.000 per Kilogram Mulai Hari Ini

- 4 April 2024, 19:31 WIB
PETANI di Majalengka memanen dan menjual hasil panen gabahnya. Petani menyambut kenaikan harga gabah karena biasanya setiap kali panen harga gabah anjlok.
PETANI di Majalengka memanen dan menjual hasil panen gabahnya. Petani menyambut kenaikan harga gabah karena biasanya setiap kali panen harga gabah anjlok. /Tati Purnawati/

JURNAL NGAWI - Pemerintah telah mengambil keputusan tegas untuk menaikkan harga beli gabah dan beras dari petani sebesar Rp1.000 per kilogram, mulai dari hari ini.

Langkah ini diambil untuk memberikan dukungan kepada Perum Bulog dalam menyerap produksi petani di dalam negeri.

Kenaikan harga beli ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi Bulog untuk meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berasal dari produksi dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor.

Keputusan ini diresmikan melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia No 167/2024, yang memberikan fleksibilitas pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa langkah ini penting untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen serta di pasar.

Hal ini diharapkan dapat memberikan perlindungan kepada produsen gabah dan beras, mencegah penurunan harga yang signifikan saat panen raya.

Dengan ketentuan baru ini, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik dari Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kilogram. Sementara itu, harga Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Bulog naik dari Rp6.300 menjadi Rp7.400 per kilogram.

Adapun harga beras di gudang Bulog dengan kualifikasi tertentu juga mengalami kenaikan signifikan, dari Rp9.950 menjadi Rp11.000 per kilogram.

Menanggapi keputusan ini, Arief menjelaskan bahwa potensi hasil panen padi bulan Maret dan April menunjukkan angka yang signifikan, dengan estimasi total produksi beras mencapai 12,08 juta ton dari Maret hingga Mei. Meskipun panen besar telah berlangsung, tantangan selanjutnya adalah menjaga harga di tingkat petani agar tetap berada pada tingkat yang layak. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan harga pokok produksi petani serta memastikan adanya margin yang wajar.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah