Gunung Meletus dan Tsunami Tonga Ledakan Terbesar Selama 30 Tahun Terakhir, Dirasakan Hingga 10 Ribu Kilometer

- 17 Januari 2022, 08:21 WIB
Penampakan erupsi gunung berapi di dekat Tonga yang memicu tsunami.
Penampakan erupsi gunung berapi di dekat Tonga yang memicu tsunami. /Instagram @jacindaardern

JURNAL NGAWI - Gunung api bawah laut Hunga Tonga meletus pada Sabtu, 15 Januari 2022 sekira pukul 11.27 WIB. Ledakan itu merupakan bencana alam terbesar dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.

Hunga Tonga Hunga Ha'apai adalah pulau vulkanik yang berlokasi di sekitar 30 km atau 19 mil tenggara pulau Fonuafoʻou di Tonga, Samudra Pasifik.

Hunga Tonga Hunga Ha'apai telah meletus secara teratur selama beberapa dekade terakhir tetapi dampak letusan hari Sabtu terasa jauh seperti Fiji, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Jepang.

Dua orang tenggelam di pantai di Peru Utara karena gelombang tinggi yang disebabkan oleh tsunami.

Baca Juga: Ati-ati Luurr! Menkes Prediksi Puncak Omicron di Indonesia Februari Sampai Awal Maret

"Sekitar 26 jam sejak letusan, negara-negara yang ribuan kilometer ke barat terselimuti awan abu vulkanik di atasnya," kata ahli cuaca Selandia Baru WeatherWatch, dikutip dari asianewschannel, Senin (17/1/2022).

Fiji, Vanuatu dan Kaledonia Baru terpengaruh dan awan abu diperkirakan menyebar ke arah timur Australia pada Senin.

Data awal menunjukkan letusan gunung berapi adalah ledakan terbesar sejak Gunung Pinatubo di Filipina 30 tahun lalu, kata ahli vulkanologi yang berbasis di Selandia Baru Shane Cronin kepada Radio Selandia Baru.

Baca Juga: Ngaku Pegawai Dinsos Lakukan Aksi Penipuan, Berikut Kronologinya Hingga Ditangkap dan Ditahan Pihak Polres

"Ini adalah letusan yang paling baik disaksikan dari luar angkasa," kata Cronin.

"Penyebaran letusan yang besar dan eksplosif menunjukkan bahwa itu mungkin yang terbesar sejak sekitar letusan Pinatubo tahun 1991," kata Cronin.

Tidak hanya letusan gunung berapi bawah laut, letusan itu juga memicu terjadinya gelombang tsunami di sekitar Pasifik yang menyebabkan kerusakan parah pada ibu kota negara kepulauan itu dan menutupinya dengan debu.

Baca Juga: Alat Pemantau Gunung Api Sumbing Jawa Tengah Raib, Pemantauan Kegempaan Terganggu

Namun, sampai hari ini belum ada kepastian seberapa para kerusakan tersebut karena terhambat komunikasi yang minim di kepulauan Tonga.

Letusan pada hari Sabtu (15/1/2022) begitu kuat sehingga tercatat di seluruh dunia dan terdengar hingga Alaska, memicu tsunami yang membanjiri garis pantai Pasifik dari Jepang hingga Amerika Serikat.

Ibu kota Nuku'alofa mengalami kerusakan parah, menurut  Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, tidak ada laporan cedera atau kematian tetapi belum ada laporan yang pasti karena jalur komunikasi terputus.

Baca Juga: Muncul Hiu Raksasa Sebelum Tragedi Gempa Pandeglang Banten, Video Rekaman itu Viral di Medsos

"Tsunami memiliki dampak yang signifikan di pantai di sisi utara Nuku'alofa dengan perahu dan batu-batu besar terdampar," kata Ardern setelah kontak dengan kedutaan Selandia Baru di Tonga.

"Nuku'alofa tertutup lapisan debu vulkanik tebal tetapi sebaliknya kondisinya tenang dan stabil," katanya.

Kini, Tonga tengah membutuhkan pasokan air, karena awan abu telah menyebabkan kontaminasi.

Raja Tonga Tupou VI dilaporkan telah dievakuasi dari Istana Kerajaan di Nuku'alofa dan dibawa oleh konvoi polisi ke sebuah vila yang jauh dari garis pantai.

Baca Juga: Alireza Tangsiri; Keluarga Kerajaan Saudi adalah Keturunan Yahudi

Dilansir dari rueturs, gambar satelit dramatis menunjukkan letusan gunung berapi Hunga Tonga, Hunga Ha'apai yang panjang dan bergemuruh memuntahkan asap dan abu ke udara, dengan suara gemuruh yang terdengar 10.000 kilometer (6.000 mil) jauhnya di Alaska.

Letusan tersebut memicu tsunami di Pasifik dengan gelombang setinggi 1,74 meter diukur di Chanaral, Chili, lebih dari 10.000 kilometer jauhnya, dan gelombang yang lebih kecil terlihat di sepanjang pantai Pasifik dari Alaska ke Meksiko.

Pihak berwenang melaporkan sementara dua wanita tenggelam di pantai di Peru utara karena gelombang anomali yang disebabkan oleh letusan.

Baca Juga: Viral! Perempuan Berseragam ASN Pesta Berjoget di Atas Kursi Sambil Membawa Botol Minuman

Selain itu, sekitar dua puluh orang membutuhkan penyelamatan dari banjir di selatan negara itu. Di California, kota Santa Cruz dilanda banjir akibat gelombang pasang yang ditimbulkan oleh tsunami, sementara gelombang sekitar 1,2 meter melanda sepanjang pantai Pasifik Jepang.***

Editor: Zayyim Multazam Sukri

Sumber: Reuters CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x