Network
JURNAL NGAWI - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia dan timnya bekerja dalam kegelapan karena jika mereka menyalakan lampu, Rusia dapat mengebom mereka
Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti yang dikutip dari CBS 60 Minutes dilaporkan, bahwa dia dan timnya di Kyiv harus bekerja dalam kegelapan untuk menghindari menjadi target bom Rusia.
Persembunyian pusat komando atau "benteng" Ukraina berada di bunker bawah tanah. Di bunker itu penuh dengan pasukan dan senjata. Hal itu terlihat dari Video yang diunggah oleh akun @60minutes.
Zelensky mengatakan, "Di sini harus gelap, Anda tidak dapat menyalakan lampu karena sebuah bom bisa terbang masuk, selama serangan udara," menurut terjemahan pernyataan Zelensky yang dikutip dari CBS.
Menurut laporan tersebut, Zelensky dan stafnya telah sembunyi di bunker persembunyian itu selama 46 hari.
Saat ditanya mengenai keamanannya, Zelensky mengatakan, "Ya, saya baik-baik saja. Saya merasa cukup tenang. Penjaga kami khawatir karena mungkin ada serangan udara. Tetapi ketika kami mendapatkan sinyal evakuasi serangan udara, kami menuju di bawah."
Warga Ukraina telah melarikan diri ke bunker bawah tanah, beberapa di antaranya dibuat dari stasiun kereta bawah tanah dan sekolah, untuk menghindari serangan udara sejak awal perang.
Penilaian intelijen Barat mengatakan, bahwa Rusia awalnya diperkirakan akan menguasai Ukraina dalam beberapa hari.
Terhitung sejak awal operasi khusus Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 hingga sekarang sudah lebih dari sebulan.
Dan baru-baru ini pasukan Rusia telah ditarik dari Kyiv, namun menurut Zelensky dan pejabat Ukraina mengatakan Rusia masih mencoba untuk menguasai ibu kota.
