Network
JURNAL NGAWI - Rusia akan kembali ke bulan, hal itu disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Sanksi tidak akan menggagalkan rencana negara Rusia pergi ke luar angkasa, kata presiden
Dilansir ngawi.pikiran-rakyat.com Rusia harus mampu menjawab tantangan dalam menjelajahi luar angkasa, kata Presiden Vladimir Putin, seraya menambahkan bahwa negara itu akan melanjutkan program bulannya
“Kami akan melanjutkan program ke bulan,” tegas Putin saat mengunjungi Kosmodrom Vostochny di Wilayah Amur Timur Jauh Rusia pada hari Selasa (12/4/2022) dengan mitranya dari Belarusia, Alexander Lukashenko, dikutip dari Russia Today.
Pemimpin Rusia mengatakan dia mengacu pada peluncuran robot pendarat Luna-25, yang dijadwalkan berlangsung di Vostochny pada 22 Agustus, menurut pengembang pesawat ruang angkasa NPO Lavochkin.
Probe akan bertugas menyempurnakan pendaratan di permukaan bulan untuk misi masa depan dan mempelajari daerah dekat kutub selatan Bulan. Direncanakan akan membawa 30kg peralatan ilmiah, termasuk lengan robot dan bor.
“Generasi pencipta program roket dan luar angkasa nasional meninggalkan kita tidak hanya fondasi teknologi yang sangat besar, tetapi juga nilai-nilai yang kita junjung tinggi hari ini,” kata Putin.
Penjelajahan manusia ke Bulan dimulai dengan penyelidikan Luna-2 Soviet pada tahun 1959, tetapi negara tersebut belum melakukan misi serupa selama hampir lima dekade.
Sanksi kejam yang dijatuhkan pada Rusia oleh AS, Uni Eropa dan sejumlah negara lain atas serangan militernya di Ukraina tidak akan membuat Moskow menyerah pada eksplorasi ruang angkasa, kata presiden.
“Meski banyak kesulitan dan upaya campur tangan dari luar, kami pasti akan melaksanakan semua rencana kami dengan konsistensi dan ketekunan,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa Rusia dan Belarus akan mengembangkan infrastruktur luar angkasa mereka bersama-sama, sementara juga menugaskan Roscosmos untuk mengorganisir misi untuk kosmonot Belarusia di atas pesawat ruang angkasa Rusia.
