Network
JURNAL NGAWI - Menanggapi ancaman Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook dari "serangan pencegahan" minggu lalu, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, merilis sebuah pernyataan kemarin yang mengatakan negara itu siap untuk membalas dengan senjata nuklir
Pernyataan Kim Yo-jong, yang dirilis oleh kantor berita Korea Utara KCNA Watch , menggambarkan ancaman Suh Wook sebagai "kesalahan serius" dan "manifestasi yang sangat berbahaya dan jahat."
Pada hari Jumat, saat mengunjungi komando rudal strategis Korea Selatan, Suh Wook menyebutkan bahwa Korea Selatan mampu meluncurkan serangan presisi ke Korea Utara jika ingin menyerang dengan rudal.
Sontak pernyataan dari menteri pertahanan Korea Selatan Suh Wook tersebut mendapat respon keras dari Kim Yo-jong pada hari Minggu, Adik pemimpin Korea Utara itu mengatakan, "Tidak punya nalar dan sampah."
Pernyataan itu mengklarifikasi bahwa Korea Utara tidak berniat memulai perang dan tidak memandang Korea Selatan sebagai "lawan".
Namun, Kim Yo-jong memperingatkan dengan tegas bahwa jika Korea Selatan melanjutkan dengan “kemungkinan tindakan militer yang sembrono” terhadap Korea Utara, maka tentara Korea Selatan akan “menderita pemusnahan yang tragis.”
“Dengan kata lain, tentara Korea Selatan tidak akan menjadi target serangan kami kecuali mereka mengambil tindakan militer apapun terhadap negara kami. Jika tentara kedua belah pihak saling berperang, seluruh bangsa Korea akan menderita bencana yang lebih mengerikan daripada yang diderita setengah abad yang lalu, terlepas dari siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam perang atau pertempuran, ”kata Kim Yo-jong dalam pernyataannya
Kim menambahkan bahwa Korea Selatan dapat menghindari bencana nuklir selama mereka tidak memprovokasi Korea Utara.
“Jika Korea Selatan tidak memprovokasi kami dan memendam lamunan yang tidak masuk akal tetapi berpikir tentang bagaimana menghindari peluru yang kami tembakkan, tentu saja, itu akan lolos dari bencana yang disebutkan di atas,” kata Kim Yo-jong.
"Serangan pencegahan" pada negara nuklir adalah mimpi ngawur. Kami mengklarifikasi sekali lagi, bahwa kami tidak akan menembakkan satu pun tembakan ke Korea Selatan karena kami tidak menganggapnya sebagai lawan dari angkatan bersenjata kami.”
