Bukan Cuma Dirty Vote! Ini 4 Film Kritik Pemerintah Karya Dandhy Laksono yang Wajib Ditonton

- 13 Februari 2024, 07:00 WIB
Dandhy Dwi Laksono, kembali mencuri perhatian publik setelah kesuksesan film dokumenternya yang kontroversial, "Dirty Vote"
Dandhy Dwi Laksono, kembali mencuri perhatian publik setelah kesuksesan film dokumenternya yang kontroversial, "Dirty Vote" /Dandhy Laksono /

JURNAL NGAWI - Nama sutradara dan jurnalis ternama, Dandhy Dwi Laksono, kembali mencuri perhatian publik setelah kesuksesan film dokumenternya yang kontroversial, "Dirty Vote". Namun, jangan salah, karya-karya lain dari Laksono juga layak untuk diperhatikan dan menjadi bahan tontonan yang mendidik.

"Dirty Vote" yang dirilis di platform YouTube sukses besar dengan mengangkat tema kecurangan dalam Pemilu 2024, membuka mata banyak orang terhadap realitas politik yang kompleks dan seringkali kotor. Namun, film ini hanya salah satu dari sekian karya brilian dari Dandhy Dwi Laksono.

Sebelumnya, Laksono telah menghasilkan beberapa film dokumenter yang menggugah pikiran, membuka wawasan, dan menyentil kesadaran sosial.

Baca Juga: Film Dokumenter 'Dirty Vote' Sutradarai Dandhy Laksono Mendominasi Percakapan di Media Sosial

Berikut adalah beberapa dari karya-karya tersebut yang seharusnya tidak dilewatkan:

  1. Sexy Killers (2019)

    • Tema: Dampak industri pertambangan batu bara terhadap lingkungan dan masyarakat.
    • Peringatan: Dirilis menjelang Pemilihan Presiden 2019, film ini memperlihatkan keterkaitan antara pemilik tambang dan elite politik, serta dampaknya terhadap kebijakan lingkungan.
  2. Plastic Island (2021)

    • Tema: Polusi plastik terhadap ekosistem laut dan kehidupan manusia.
    • Peringatan: Tidak hanya meresap di Indonesia, film ini menyoroti dampak global sampah plastik, mengikuti perjalanan seorang aktivis lingkungan dalam upayanya mengungkap masalah tersebut.
  3. Samin vs Semen (2015)

    • Tema: Perjuangan masyarakat lokal melawan pembangunan pabrik semen yang mengancam keberlangsungan hidup dan lingkungan.
    • Peringatan: Menggambarkan konflik antara industri dan pelestarian alam serta budaya lokal, film ini memperlihatkan perlawanan masyarakat terhadap eksploitasi sumber daya alam.
  4. Yang Ketu7uh (2014)

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah