Ini Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebihan pada Bayi: Bahaya yang Perlu Diwaspadai

- 24 April 2024, 10:12 WIB
susu bayi
susu bayi /pexels @sarah-chai

JURNAL NGAWI - Konsumsi gula berlebihan telah menjadi salah satu masalah kesehatan global yang semakin meresahkan. Tak hanya pada orang dewasa, bahaya ini juga mengintai bayi-bayi yang rentan.

Gula, yang seringkali tersembunyi di dalam berbagai produk makanan dan minuman, bisa memiliki dampak yang sangat merugikan pada kesehatan bayi dalam jangka panjang.

Bayi adalah sosok yang paling rentan terhadap efek negatif dari gula berlebihan. Sistem pencernaan mereka masih sangat rentan dan belum sepenuhnya berkembang, sehingga tidak mampu mengatasi beban gula yang berlebihan dengan baik.

Berikut adalah beberapa dampak buruk yang dapat timbul akibat konsumsi gula berlebihan pada bayi:

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Pepaya Untuk Kesehatan yang Perlu Anda Ketahui

  1. Risiko Obesitas: Konsumsi gula berlebihan pada bayi dapat meningkatkan risiko obesitas pada masa anak-anak dan masa dewasa. Gula berlebihan cenderung disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang tidak sehat.

  2. Gangguan Metabolisme: Bayi yang terbiasa mengonsumsi gula berlebihan cenderung mengalami gangguan metabolisme. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang tidak terkendali, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada masa dewasa.

  3. Kerusakan Gigi: Salah satu dampak yang paling terlihat secara langsung dari konsumsi gula berlebihan pada bayi adalah kerusakan gigi. Gula menjadi makanan bagi bakteri dalam mulut yang kemudian menghasilkan asam, yang dapat merusak enamel gigi bayi dan menyebabkan karies gigi.

  4. Gangguan Kesehatan Mental: Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi gula berlebihan dengan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, namun konsumsi gula yang tinggi dapat mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak, terutama pada bayi yang sedang dalam masa perkembangan otaknya.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x