WHO 'Varian Covid-19 Baru Memprihatinkan', Beri Nama Omicron

27 November 2021, 20:32 WIB
Ilustrasi Virus Covid-19 /Geralt/Pixabay

JURNAL NGAWI - Virus varian baru dari covid-19 menyebar di Afrika Selatan. WHO menyebut varian biru itu memprohatinkan dan memberi nama Omicron.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sedang menunjuk varian B11529, bernama omicron, sebagai "perhatian", label yang hanya diberikan kepada empat varian hingga saat ini. Tetapi butuh waktu berminggu-minggu bagi para ilmuwan untuk sepenuhnya memahami mutasi varian.

Otoritas kesehatan berusaha untuk menentukan apakah omicron lebih menular atau tidak daripada varian lain dan apakah vaksin efektif untuk melawannya.

Baca Juga: Menkes Laporkan 19 Kota Kabupaten Alami Lonjakan Covid 19

"Sangat penting bahwa tidak ada tanggapan spontan di sini," kata direktur kedaruratan WHO Mike Ryan, memuji lembaga kesehatan masyarakat Afrika Selatan karena mengambil varian baru dari virus corona yang menyebabkan COVID-19.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan, varian omicron memiliki protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dengan yang ada pada virus corona asli yang menjadi dasar vaksin. Pihaknya meningkatkan kekhawatiran tentang bagaimana vaksin saat ini akan berjalan.

Baca Juga: Kenali Tanda -Tanda Mata Kekurangan B12

"Seperti yang dijelaskan para ilmuwan, ini adalah varian paling signifikan yang mereka temui hingga saat ini," kata Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps kepada Sky News.

Di Jenewa, WHO pada hari Jumat membahas risiko varian yang disebut B11529. Mereka telah memperingatkan pembatasan perjalanan untuk saat ini.
Penemuan varian virus corona baru memicu alarm global pada hari Jumat (26/11) ketika negara-negara bergegas untuk menangguhkan perjalanan dari Afrika Selatan dan pasar saham di kedua sisi Atlantik mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari setahun.

Amerika Serikat akan membatasi perjalanan dari Afrika Selatan, tempat mutasi baru ditemukan, dan negara-negara tetangga efektif Senin, kata seorang pejabat senior administrasi Biden.

Baca Juga: Arab Saudi Sudah Izinkan WNI Masuk, Tanpa Karantina 14 Hari di Negara Ketiga

Lebih jauh, Kanada mengatakan akan menutup perbatasannya dengan negara-negara itu, menyusul larangan penerbangan yang diumumkan oleh Inggris, Uni Eropa, dan lainnya. Beberapa negara lain termasuk India, Jepang, Israel, Turki, Swiss, dan Uni Emirat Arab juga memperketat pembatasan perjalanan.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla menyebut pembatasan perjalanan tidak dapat dibenarkan. Meskipun ia juga mengatakan studi awal menunjukkan varian baru mungkin lebih menular.

"Varian baru dari virus COVID-19 ini sangat mengkhawatirkan. Ini adalah versi virus yang paling banyak bermutasi yang pernah kita lihat hingga saat ini," kata Profesor Lawrence Young, ahli virologi di Universitas Warwick Inggris.***

Editor: Zayyim Multazam Sukri

Sumber: Chanel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler