Konflik Palestina-Israel Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah? Ini Kata Pengamat Pasar

- 16 Oktober 2023, 18:40 WIB
Ilustrasi - Nilai tukar rupiah melemah.
Ilustrasi - Nilai tukar rupiah melemah. /ANTARA/Puspa Perwitasari

JURNAL NGAWI - Pengamat Pasar Uang terkemuka, Ariston Tjendra, memperingatkan bahwa rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebagai dampak dari sentimen alih risiko yang melanda pasar akhir pekan lalu. Sentimen tersebut muncul karena ketegangan meningkat dalam konflik antara Palestina dan Israel di jalur Gaza.

Menurut Ariston, pelaku pasar khawatir bahwa konflik tersebut akan meluas dan melibatkan negara-negara lain, khususnya dengan rencana serangan darat dari pihak Israel.

"Para pelaku pasar memandang situasi ini dengan kekhawatiran serius," ujarnya.

Namun, Ariston juga menambahkan bahwa sentimen ini mungkin tidak berlangsung lama jika negara-negara lain memilih untuk menahan diri dan tidak terlibat secara langsung dalam konflik tersebut. Hal ini dapat mengurangi tekanan terhadap mata uang rupiah.

Di sisi lain, data neraca perdagangan Indonesia pada bulan September 2023, yang masih menunjukkan surplus, memiliki potensi untuk memberikan dukungan kepada rupiah.

"Potensi pelemahan rupiah mungkin mengarah ke kisaran Rp15.730 per dolar AS dengan dukungan potensial di sekitar Rp15.650 per dolar AS," kata Ariston.

Baca Juga: MK Tolak Gugatan PSI Soal Usia Minimal Capres-Cawapres Begini Tanggapan Gibran

Baca Juga: Jadwal Bola Hari ini 16-17 Oktober Kualifikasi Euro 2024 hingga FIFA Matchday Live RCTI, iNews

Meskipun begitu, pada Senin pagi, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar antarbank di Jakarta melemah sebesar 0,16 persen atau 26 poin, turun menjadi Rp15.708 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.682 per dolar AS.

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah